FILSAFAT
PENDIDIKAN
Dari penjelasan yang disampaikan oleh
Pak Aniq pada tanggal 25 September 2018, Pak Aniq menjelaskan mengenai “Manusia
diciptakan berbeda dengan makhluk lain”.
Filsafat Pendidikan
merupakan manusia yang berbeda-beda dengan mempunyai akal yang berkaitan dengan
mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Metode yang digunakan filsafat
adalah dengan menganalisa secara kritis struktur dan manfaat pendidikan.
Akal yaitu daya pikir
untuk memahami sesuatu kemampuan melihat cara memahami lingkungan atau
merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, kita dapat
melihatdiri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat
mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri.
Sesuai kebutuhan mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar dipercayakan kepada
insting maka kita diberikan pada akal(ego).
Manusia merupakan
manusia yang misterius, karena menusia memiliki akal, hati, dan syahwat/nafsu.
Akal yang memiliki sifat misterius tidak tahu letak keberadaan yang asli, akan
tetapi menurut kesepakatan bersama akal manusia terletak ada di otak. Kemudian
hati ini juga misterius yang letaknya tidak diketahui tempatnya, akan tetapi
dapat dirasakan yang menurut kesepakatan bersama letaknya ada dalam dada. Selanjutnya
syahwat atau nafsu ada yang nafsu baik dan ada yang nafsu buruk, misal untuk
nafsu yang baik itu makan, minum dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan
masing-masing, dan untuk nafsu buruk itu yang berlebihan. Nafsu bisa jdi baik
apabila dikontrol dengan akal.
Metode yang cocok
digunakan di nusantara yaitu metode bercerita misal dengan bercerita kancil
yang menggambarkan seseorang yang memiliki watak atau karakter yang cerdik yang
digambarkan dalam bentuk cerita fabel.
Filsafat ditinjau dari
segi Epistemik merupakan pengetahuan yang mengacu kepada pemahaman tentang
peran khusus dalam mengkontruksi dan mendefinisikan hanya yang penting untuk
proses guna membangun pengetahuan. Kompetensi ini membutuhkan lebih dari
pengetahuan yang telah diketahui, pengetahuan epistemik bergantung pada
pemahaman tentang pengetahuan ilmiah dibangun dan memegang tingkat kepercayaan
pengetahuan ilmiah.
Filsafat ditinjau dari
segi ilmiah yakni yang real, nyata, dan apa adanya. Sesuai dengan yang ada di
lapangan.