Kamis, 27 September 2018

Filsafat Pendidikan


FILSAFAT PENDIDIKAN

Dari penjelasan yang disampaikan oleh Pak Aniq pada tanggal 25 September 2018, Pak Aniq menjelaskan mengenai “Manusia diciptakan berbeda dengan makhluk lain”.

Filsafat Pendidikan merupakan manusia yang berbeda-beda dengan mempunyai akal yang berkaitan dengan mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Metode yang digunakan filsafat adalah dengan menganalisa secara kritis struktur dan manfaat pendidikan.
Akal yaitu daya pikir untuk memahami sesuatu kemampuan melihat cara memahami lingkungan atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, kita dapat melihatdiri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri. Sesuai kebutuhan mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar dipercayakan kepada insting maka kita diberikan pada akal(ego).
Manusia merupakan manusia yang misterius, karena menusia memiliki akal, hati, dan syahwat/nafsu. Akal yang memiliki sifat misterius tidak tahu letak keberadaan yang asli, akan tetapi menurut kesepakatan bersama akal manusia terletak ada di otak. Kemudian hati ini juga misterius yang letaknya tidak diketahui tempatnya, akan tetapi dapat dirasakan yang menurut kesepakatan bersama letaknya ada dalam dada. Selanjutnya syahwat atau nafsu ada yang nafsu baik dan ada yang nafsu buruk, misal untuk nafsu yang baik itu makan, minum dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dan untuk nafsu buruk itu yang berlebihan. Nafsu bisa jdi baik apabila dikontrol dengan akal.
Metode yang cocok digunakan di nusantara yaitu metode bercerita misal dengan bercerita kancil yang menggambarkan seseorang yang memiliki watak atau karakter yang cerdik yang digambarkan dalam bentuk cerita fabel.
Filsafat ditinjau dari segi Epistemik merupakan pengetahuan yang mengacu kepada pemahaman tentang peran khusus dalam mengkontruksi dan mendefinisikan hanya yang penting untuk proses guna membangun pengetahuan. Kompetensi ini membutuhkan lebih dari pengetahuan yang telah diketahui, pengetahuan epistemik bergantung pada pemahaman tentang pengetahuan ilmiah dibangun dan memegang tingkat kepercayaan pengetahuan ilmiah.
Filsafat ditinjau dari segi ilmiah yakni yang real, nyata, dan apa adanya. Sesuai dengan yang ada di lapangan.